My Name
Gilang Cendana.A
Welcome
In My Blog

Sabtu, 12 Mei 2012

Sifat Sabar


Sabar  merupakan salah satu sifat yang menyebabkan pelakunya masuk ke dalam surga. Sabar merupakan suatu amalan yang akan mengangkat pelakunya ke derajat dan tingkatan yang tinggi di dalam surga. Sabar terbagi manjadi dua yaitu sabar dalam menjalankan ketetapan syari’at dan sabar dalam menghadapi musibah. Sabar dalam menjalankan syari’at maksudnya adalah mengurung hawa nafsu dalam menjalankan ketetapan kepada Allah dan menahannya dari maksiat kepada Allah Ta’ala
Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman :
“Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya.” (QS.Al-Furqan : 75)
Maka barangsiapa yang menginginkan pahala atas amal shalihnya, maka dia wajib bersabar dalam menjalankan amal shalih tersebut.
Ibnu Katsir Rahimahullah berkata : “Sabar itu ada dua macam yaitu sabar dalam meninggalkan perkara-perkara haram dan dosa dan sabar dalam menjalankan ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah. Terdapar pula sabar yang ketiga yaitu sabar dalam menghadapi segala musibah dan kesulitan.” (Tafsir Ibnu Katsir I/285)
Kaum muslimin di tuntut untuk saling mewasiatkan kesabaran di jalan ketaatan kepada Allah Ta’ala, serta saling menyemangati untuk bersabar dalam menjalankan ketetapan syari’at dan menunaikannya dengan penuh kerelaan hati tanpa mengeluh. Namun hal itu tidaklah tercapai dengan mudah kecuali dengan dua hal yaitu cinta dan takut kepada Allah Ta’ala. Sesungguhnya dengan rasa cinta dan takut kita akan mencapai tujuan atas izin Allah.
Sabar yang kedua adalah sabar dalam menghadapi musibah
Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu meriwayatkan bahwa Rasulllah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya seseorang benar-benar akan mendapatkan kedudukan di sisi Allah. Dia tidak meraihnya dengan amal. Namun Allah senantiasa mengujinya dengan hal-hal yang tidak disukainya hingga Dia memasukkannya ke dalam kedudukan tersebut.” (Diriwayatkan oleh Al-Hakim (I/344) dan Ibnu Hibban di hasankan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’(1625))
Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firmannya “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak di uji lagi?” (QS. Al-Ankabut: 2)
Dalam firman Allah Ta’ala yang lain : “Kalian sungguh-sungguh akan diuji terhadap harta dan diri kalian.” (QS. Al-Imran : 186)
Namun jiwa yang mukmin akan senantiasa menghadapi musibah dengan ridha, sabar dan yakin akan pahala besar yang menanti di sisi Allah Ta’ala. Jika Allah mencintai seorang hamba maka Allah akan menguji mereka agar derajat mereka bertambah tinggi jika mereka mau bersabar. Sungguh perkara itu tidak diketahui oleh kebanyakan kaum muslimin. Mereka berburuk sangka kepada Allah dan mereka mengira Allah membenci mereka kerika menguji mereka dengan musibah.Mahmud bin Lubaid Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘allaihi wasallam bersabda : “Jika allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menguji mereka. Barangsiapa yang bersabar dia akan mendapatkan (pahala) kesabaran. Dan barangsiapa yang marah maka dia akan mendapatkan murka.” (HR. At-Tirmidzi (2396) dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam shahihul Jami’ (285)). Jika kita diuji dengan penyakit, musibah atau penghidupan yang yang sulit hendaklah kita mengucapkan  inna lillaai wa innaa ialihi raaji’un. Kemudian kita hiasi dari dengan kesabaran dan kita perbanyak pujian. Sesungguhnya semua itu adalah kedudukan yang tinggi yang hendak dianugerahkan Allah Ta’ala kepada kita.
Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya orang-orang shalih benar-benar mendapat ujian yang berat. Dan tidaklah seorang mukmin terkena musibah dengan tertusuk duri atau yang lebih parah dari itu, melainkan dosanya akan diampuni dan derajatnya akan diangkat.” (HR. Ibnu Hibban, Al-Hakim (IV/320) dan Al-Baihaqi. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul jami’ (1660)). Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang sabar.
(Dikutip dari buku Bersanding Dengan Bidadari di Surga Penulis DR. Muhammad Bin Ibrahim An-Naim, Penerbit Pustaka  Annaba)

Posting Komentar

Iklan

Followers

LINK


 
D e s i g n B y : G i l a n g C e n d a n a A w a r i - S u p p o r t : B l o g g e r
I m p o s s i b l e D o e s N o t E x i s t I n M y L i v e